Muhamad Faisal Al'ansori
Merakyat Bersama Jokowi - Ahok
Dengan terpilihnya pasangan Joko Widodo
dan Basuki T Purnama sebagai Gubernur dan wakil Gubernur DKI Jakarta, memberikan harapan baru bagi semua penduduk
Jakarta. Warga Jakarta sudah bosan dengan gaya pemimpin yang hanya mengobral
janji manis ketika kampanye. Tetapi setelah terpilih menjadi Gubernur,
pelaksanaan di lapangan nya bak jauh panggang dari api. Kini harapan warga
Jakarta tersebut berada di pundak pasangan Jokowi – Ahok, sapaan akrab pasangan
Gubernur dan Wakil Gubernur tersebut.
Persoalan klasik seperti masalah kemacetan,
banjir, buruknya tata ruang kota, dan masalah penataan pemukiman penduduk
miskin masih menjadi ‘PR’ bagi warga Jakarta. Bergantinya kepemimpinan pun
seolah tidak mampu menyelesaikan persoalan ini. Padahal uang yang digelontorkan
untuk mengatasi persoalan klasik tersebut cukup menguruas APBD Jakarta dan
APBN.
Gebrakan awal yang dilakukan oleh Jokowi
dan Ahok pasca pelantikan (6/9) menjadi Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta
seperti memberikan sinyal positif akan adanya perubahan di ibukota negara
tersebut. Jokowi dan Ahok langsung turun ke lapangan, berbaur dan mendengarkan
keluhan dari warganya. Bahkan Jokowi sempat menaiki rakit di sungai Ciliwung
untuk mengetahui kondisi sungai Ciliwung dan mengamati keadaan pemukiman
penduduk di sepanjang bantaran sungai Ciliwung. Jokowi juga melakukan inspeksi
mendadak (sidak) ke beberapa kantor Kecamatan dan Kelurahan di beberapa daerah
untuk mengecek pelayanan ‘anak buahnya’ terhadap warganya. Aksi Jokowi tersebut
bukanlah tanpa alasan. Ia turun ke lapangan agar dapat merasakan penderitaan
warga Jakarta dan memberikan solusi yang tepat bagi mereka.
Merakyat. Itulah kesan yang disematkan
kepada Joko Widodo. Gaya kepemimpinannya yang sederhana menjadi daya tarik dari
seorang Jokowi. Sebagai seorang Gubernur, Jokowi tidaklah risih berbaur dengan
warganya yang berada di pemukiman kumuh maupun yang berada di pasar
tradisional. Status Gubernur yang diemban Jokowi tidak serta merta adanya jarak
antara pemimpin dengan rakyat.
Apa yang telah dilakukan oleh Jokowi
maupun Ahok tersebut bukanlah suatu tindakan yang berlebihan dari seorang
pemimpin. Justru apa yang telah dilakukan oleh pasangan Gubernur dan Waklinya
tersebut layak menjadi perhatian dan patut dijadikan contoh bagi para pemimpin
- pemimpin lain yang ada di Indonesia. Seorang pemimpin harus bisa merasakan
penderitaan yang dialami rakyatnya. Dan pemimpin tersebut harus dapat
memberikan solusi terbaik untuk mengatasi penderitaan rakyatnya tersebut.
0 comments:
Post a Comment