-->
Powered by Blogger.

SEX BEBAS



Mungkin dikalangan masyrakat kini kata sex sudah bisa dibilang hal yang lumrah , sudah sangat di kenal apapun yang berbau pornografi , mengapa bisa demikian?  itu semua di karenakan pengaruh era globalisasi yang sudah mulai menggila di seluruh pelosok negri apalagi dikalangan remaja . bahkan yang lebih menakutkan lagi bukan hanya orang dewasa saja yang mengenal sex bebas bahkan prilaku menyimpang ini sudah mulai merambah ke kalangan anak-anak di usia remaja dan belia apalagi di dunia pendidikan .
Seharusnya prilaku sex bebas ini dapat di netralisir oleh bebrapa sistem yang mulai di lakukan oleh pihak-pihak yang merasa peduli dengan kondisi remaja yang sudah mulai di ambang batas kehancuran moral , baik organisasi , departemen agama dan pihak yang berwajibpun sudah harus ikut serta dalam memberantas prilaku sex bebas ini bukan hanya mengumbar janji saja .
Realitanya sudah dapat kita lihat di keseharian kita , dari mulai fashion yang digunakan oleh remaja saat ini , tontonan yang sudah mulai tidak terarah , bahkan hingga pergaulan yang sudah tidak tau lagi kemana tujuan dan arti berbagi persahabatan .mungkin dulu prilaku sex bebas ini tidak cukup mencuat karena setiap individu dan pemerintahan cukup mampu memfilter pengaruh-pengaruh negative dari luar namun kondisinya sudah berbeda saat ini , jadi siapakah yang harus bertanggung jawab atas wabah moral ini ?
Banyak pergerakan dan obserfasi yang mulai di kembangkan oleh berbagi elemen masyrakat , salah satu contonya sebuah lembaga masyrakat di bandung . mereka menyimpulkan bahwa  44,8% mahasiswi dan remaja di kota bandung sudah pernah melakukan hubungan intim !! sungguh angka yang luar biasa untuk sebuah tingkat kenakalan remaja , bahkan ada juga yang melakukan pendalaman yang lebih tentang prilaku sex bebas yang menyatakan bahwa Dari 1.000 orang mahasiswa diketahui bahwa tempat yang paling sering mereka melakukan hubungan seks di rumah tempat kos (51,5 %), kemudian menyusul di rumah-rumah pribadi (sekitar 30 %), ada juga di rumah sang cewek (27,3 persen), kemudian dihotel atau wisma (11,2 persen), ditaman luas (2,5 persen), ditempat rekreasi dan bersantai (2,4 persen), seks di ruangan kelas dikampus Bandung (1,3 persen), ada di dalam mobil goyang (0,4 persen) dan lain-lain tak diketahui (0,7 %).
Hal yang mungkin mahasiswa di kota bandung lebih memilih tinggal di kostan alasannya agar mereka dapat lebih mandiri dari sebelumnya dan dapat menentukan kemana arah kehidupan mereka tanpa  merepotkan orang tua dan tidak cengeng  namun di samping itu keputusan mereka untuk memilih tinggal di kostan juga menyebabkan mahasiswi lepas kendali karena kurangnya control dari orang tua dan pemilik kostan alhasil mereka berani menggambil keputusan yang cukup berani dengan melakukan hubungan intim dengan kekasihnya atau mungkin dengan sahabatnya , bahkan tak banyak pula mahasiswa yang menjual harga dirinya untuk menambah biaya hidup dan gengsi gaya hidup maklum bandung sendiri sudah bermutasi menjadi kota metropolitan setelah Jakarta .
Tak luput juga dari dunia pendidikan menengah pertama dan menengah atas , mereka melakukan hubungan sex berats namakan gensi , maklum dikalangan remaja bandung dan kota-kota besar lainya ada istilah “kalo pacaran ga berhubungan sex ga keren” ya seperti itu lah kurang  lebih bahasa gaul dari kalangan remaja , kurangnya kerja sama antara pihak guru dan orang tua murid banyak menyebabkan terjadinya hubungan sex di kalangan pelajar sekolah menengah pertama dan menengah atas , pada hakekatnya para pelajar ini adalah belajar namun saat ini para pelajat sudah berubah haluan para pelajar sudah menganggap sekolah itu bukan untuk belajar namun sebagai tempat unuk gaya hidup !! miris sekali jika kita menyadari hal-hal seperti ini .
Jika kita melihat dari segi agama , agama manapun banyak yang mengumandangkan larangan-larangan tentang apa saja yang di larang di agama tersebut , apalagi di Indonesia agama islam merupakan agama yang penganutnya sangat besar  sudah barang tentu islam sendiri sangat melarang pergaulan sex bebas ,hasil akhir dari kasus sex bebas ini adalah aborsi , aborsi sendiri sudah bisa di bilang tindakan kriminal karena menghilangkan nyawa seseorang (calon bayi ) aborsi sendiri sudah menjadi jalan keluar bagi par penikmat sex bebas bahkan ada juga penelitian yang menyatakan bahwa sebanyak 72,9% responden wanita yang mengaku hamil. Dan diantara mereka ada sebanyak 91,5% telah pernah melakukan mengeluarkan janin atau aborsi dan jumlahnya ada beberapa kali.
Bahkan ada pula hitungan statistic yang mendeskripsikan beberapa cara aborsi yang dilakuakan oleh remaja di kota bandung Tindakan Aborsi tersebut biasanya menggunakan dukun beranak (94,8 %) dan hanya terdapat 5,2 % aborsi cewek yang dilakukan dengan adanya bantuan petugas paramedic. Selain itu, terdapat 33,2 % (cewek) dan ada 16,8 % (laki-laki) yang mengaku telah menderita penyakit seksual kelamin akibat adanya hubungan seks bebas itu. Selain itu kalangan pelajar di bandung ini mengaku melakukan hubungan sex ini tanpa paksaan atau bisa dibilang suka sama suka bahkan ada juga yang mengaku sebagai pelaku sex aktif dan dapat melakukannya dengan lebih dari satu pasangan .

Oleh :
M. Elgana Mubarokah (1211405081)
Mahasiswa semester 3 UIN SUNAN GUNUNG DJATI
Fakultas dakwah dan komunikasi jurusan JURNALISTIK 2011/2012


0 comments:

Post a Comment