-->
Powered by Blogger.

Cerpen oleh Masitoh Lauryzee Hindy

Merlyn dan cyls
 


                























Pada suatu hari aku melihat kucing itu menjilat-jilat tangannya yang putih berseri. Merlyn nama yang anggun di antara nama yang ada dalam keluarganya,nama itu adalah warisan teristimewa sepanjang perjalanan hidupnya, ayahnya seorang raja tersohor di negeri itu. Ia anak tunggal dari seorang ratu di di istana bernama merlyana agustiyn.
Sayang putri Merlyn, ia di tinggalkan oleh ibunda tercintanya dan sekarang keredupan mentaripun seakan menyesakan hidupnya. ayahnya menikah lagi dengan seorang wanita yang tak melebihi kecantikan ibunya itu.sekarang ia sering di tinggal oleh ayahnya yang sudah lama meninggal sejak di tinggal ayahhandanya kerajaan dan istna itu hamper runtuh karna keserakahan ibu tirinya untuk menguasai istana. Merlyn tinggal bersama ibu tirinya dan kucingnya yang mungil bernama cyls.
“Merlyn hari ini kamu tidak ibu ijinkan main di taman kerajaan!” ucapan ibunya mengagetkan telinga. Bagaimana tidak tempat itu tempat terindah di istana bersama cyls. “tapi ibu aku tak bias sendirian disini tampa para dayang menemaniku”jawab mrlyn  dengan matanya sayu
Merlyn terdiam membisu mengelus-elus cyls seksama” teman hari ini kita dilarang main oleh sang bunda, andai saja bunda kita masih ada pasti tidak mungkin seperti ini.”
“Merlyn!! Merlyn!!” teriak ibu tirinya sambil mengeluarkn mata
Ada apa bunda!” Tanya Merlyn
Sekarang kamu harus ikut ibu ke suatu tempat!” ibunya sambil menarik-merlin bersama cyls Ibunya merencanakan sesuatu buruk untuk membuang Merlyn ke hutan bersama cyls. Ia takut Merlyn akan jadi ratu tercantik di negrinya itu yang bias mengalahkan kecantikan putrid tunggalnya dari suami pertamanya.
“Ayo cepat!”Merlyn terus di paksa 
“bu mau di bawa kemana aku?”
“Tak usah banyak tanya kau anak kecil?”bentak ibunya
“Meong! Meong!!” Suara cyls di rebut oleh rendyana putri tunggal ibu tirinya itu!!
“Jangan pisahkan aku bersama clys ka tolong.”kaka tirinya terbahak- bahak mendengar rintihan Merlyn.
Clys mengenangkan air matanya saat berpisah di hutan bersama Merlyn! Kucing mungil itu di ikat erat oleh rendyana. Ia ingin memiliki kucing mulus itu.clys badanya  menjadi lemah, binatang itu teruss berkedip pelan melihat bayangan Merlyn yang sekarang  berada di tengah hutan tanpa seorangpun dari pihak kerajaan yang tahu keberadaannya!
Ibu tirinya itu memang kejam ia mengumumkan kepada kerajaan bahwa Merlyn telah mati di makan binatang buas di hutan! Ia memperlihatkan serpihan tubuh  manusia dengan menagis terisak-isak bersama rendyana.padahal tubuhnya itu bukanlah tubuh Merlyn melainkan tubuh para perajurit yang meninggal di medan perang.
Clys terus bermeong-meong kucing itu merasa rindu pada Merlyn! Rendyana memukulnya dengan alat berupa kayu kecil berhiasan garis- garis di kamarnya. Kucing itu lapar dan ingat pada Merlyn ia tidak berhenti mengusik-usik badanya yang kesal.ia ingin bertemu Merlyn dan berada pada pangkuannya.
Angin bertiup kencang menggetarkan tubuh Merlyn di hutan. Suara binatang buas sekan-akan akan segera menerkamnya dari belakang. Merlyn menangis tak tertahankan dihutan gelap gulita itu,seolah-olah telinganya terus mendengar clys. Ia tak berhenti bergumam sambil kedinginan memamanggil nama cyls.merlyn tak biasa tidur dengan keadaan seperti itu. Ia hanya di bekali tiga rangkap roti dan minuman sealakadarnya.suasana itu begitu mengiris relung hatinya yang paling dalam, teringat pada ayah dan ibunya serta cyls yang tak pernah terpisahkan dari pelukan.
Keesokan harinya mentari itu datang dengan amat segar dari sebelah timur.rupanya mrlyn dalam keadaan lelah badanya lunglai ia melihat kearah langit dengan suara kicauan burung melayang-layang diatas kepalanya.
“Clys dimanakah kau berada? Aku merindukanmu sekarang”
Tiba-tiba terdengar suara dari belakang ,suara dua orang gadis kecil seumurannya di hutan itu.merlyn lalu mengintipnya dari belakang pohon beringin , ia terkejut ketika melihat mereka. Ia lalu beranjak dari tempat itu untuk menemuinya.
“hallo teman kalian mau kemana?” Tanya Merlyn
“Siapa kamu? Sepertinya kamu seorang putrid istana!” sahut dua gadis kecil itu sambil melihatnya lekat-lekat.
“Iya aku memang dari istana kerajaan yang di buang oleh ibu tiriku setelah ayahku meninggal, aku tak tahu harus kemana aku pergi keadaan ini sungguh menyiksaku bolehkah aku ikut dengan kalian?” pinta Merlyn
Dua gadis itu langsung menerima tawaran Merlyn dengan anggunya.merlyn merasa terhibur dengan mereka yang rumah nya tak jauh dari tepi sungai di dalam hutan.
Di kjerajaan clys berniat kabur dari pelukan jahat rendyana, ia berusaha melepas tali tambang kecil yang di ikat di lehernya,tampaknya clys kelelahan. tali itu cukup kuat untuk di goes oleh kaki dan tangannya.
Seketika ia sedang bersikeras melepaskan tali itu! Akhirnya tali itu putus dengan tajamn\ya kuku,clys Nampak bahagia ia lalu berlari dari istana kerajaan yang tak bias di kejar oleh  rendyana.
Clys bermeong-meong di lingkungan dekat hutan hujan tropis itu ia menelaah lebih dekat untuk masuk ke dalamnya agar bertemu dengan Merlyn teman setianya.kucing itu berlari dengan cepat tanpa ia menoleh kea rah kiri dan kanan pandangannya lurus menelusuri hutan ia tahu dbahwa Merlyn ada di hutan itu.
Clys bertemu dengan kucing hutan galak berwarna hitam bulunya yang halus seakan-akan serentak berdiri ia merasa ketakutan dengan sengitannya.
Tanpa di sadari ada dua orang gadis itu mengarahkan panah kearah kucing hutan dan menyelamatkan clys. Dua gadis itu tersenyum setelah musuh clys kabur terbirit-birit dengan panah tajamnya.
“kucing yang lucu! Siapa namamu?” dua gadis itu sambil jongkok mengelus bulu cantiknya.
“meong!meong!meong!” clys merasa ada kebahagiaan di sudut matanya lalu ia di gendong di bawa kerumah oleh dua gadis itu. Merlyn sedang menyender sambil memandang erat daun teribas angin kea rah belakang.
“Merlyn lihat aku menemukan kucing di hutan ia sangat lucu! Dan menarik”
Merlyn kaget melihat clys lalu ia memeluknya ! clyc ! aku kangen kemana saja kau teman! Ia sambil meneteskan air mata.
Clys tak tertahankan melihat kesedihan dan kerinduan Merlyn padanya ,ia menangis menggenangkan air jernih di kolam matanya. Dua sahabat itu telah bertemu kembali tampa mereka pulang ke tanah asalnya. Persahabatan manusia dan binatang yang cukup merindukan bagi Merlyn dan dua gadis itu sambil melihatnya.



The end

0 comments:

Post a Comment