Novi Adriyanti
Atasi Kepadatan Bundaran
Cibiru-Cileunyi, Mengurangi Volume Kendaraan

“Kita
membuat traffic cone dan trailing supaya kendaran-kendaraan yang datang dari arah
timur tidak mengembung sehingga tidak menghalangi kendaraan dari arah barat.
Sehingga kendaraan dari arah barat dan timur bisa berjalan dengan normal. Bisa
juga dengan mengurangi volume kendaraan, sehingga luas jalan bisa menyimbangi
volume kendaraan yang ada.” Ujar Bapak Taufik sebagai Polisi Lalu Lintas di
Polsek Panyilekan.
Kepadatan
di jalur itu sering terjadi dikarenakan volume kendaraan yang tidak memadai
dengan luasnya jalan raya, kendaraan selalu berdatangan secara bersamaan,
anak-anak sekolah yang diantar jemput, kendaran yang sering keluar masuk
perumahan akhirnya timbul kepadatan dijalur itu. Solusi terbaik dalam
meminimalisasi kepadatan lalu lintas di ruas Jalan Bundaran Cibiru, Kota
Bandung - Cileunyi, Kab. Bandung, yakni dengan cara mengurangi volume
kendaraan.
“Bayangkan,
kian hari volume kendaraan bertambah, sarana di jalur tersebut tidak memadai,
banyaknya perumahan, sekolah, dan supermarket jadi pemicu kepadatan. Solusi
terbaik, ya jelas volume kendaraan harus dikurangi,” kata Bapak Taufik (46).
Selebihnya
ia juga mengatakan kepadatan itu terjadi pada pagi hari jam kerja dari jam
06.00-09.00 WIB dan sore hari ketika jam pulang kantor.
Sementara
itu, Ibu Enung (35) sebagai pengguna jalan raya berharap pihak terkait segera
turun tangan. “Saya sering terjebak kemacetan di jalur tersebut dan sangat
berharap, bisa dibuatkan jalan baru lagi, atau jalannya diperbesar.” Kata Ibu
yang berprofesi sebagai Ibu Rumah tangga itu.
Lain
halnya dengan Bapak Agus Indra (30), ia haya bisa pasrah dengan kepadatan jalan
raya itu. “Kemacetan ini mengganggu saya, iya susah untuk mencari solusi paling
saya hanya bisa pasrah saja soalnya gak ada lagi jalur kemana lagi”. Katanya
Bapak
Taupik menghimbau supaya para pengguna jalan raya taat terhadap aturan.
“Kemudian untuk para angkutan umum, mohon jangan sekali-kali menurun atau
menaikan penumpang sembarangan harus ditempat yang sudah disediakan. Jadi tolong
hargailah orang yang berjalan kaki, kalo kita enak, harus sama-sama enak.
Budayakan disiplin.” tutur Bapak degan 3 orang anak itu. (Novi Adriyanti/Jurnalistik/III/C)
Wihhhhh, aslina KEREN........ GOOD JOB lah
ReplyDelete