Putu Ayu Pusparini
Warga Dikagetkan dengan
Masuknya Macan Tutul ke Pemukiman
Cianjur
(8/11)- Seekor macan tutul turun dari hutan kawasan konservasi menggegerkan
warga Desa Kemang, Kecamatan Bojong Picung, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat. Hewan
buas tersebut sempat masuk ke permukiman dan langsung ditangkap warga dan
polisi.
“Saat ditemukan macan dalam kondisi
sakit. Hal ini bisa dilihat dari pemeriksaan visual. Beberapa tanda vital dan
visual dalam kondisi lemah dan kurang merespons saat dipancing,” ucap Kepala
Badan Konserfasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Cianjur, Isis Iskandar.
Isis mengatakan, seharusnya untuk
macan tutul muda mempunyai tingkat agresivitas tinggi. Apalagi saat mereka
tertangkap dan dimasukkan ke dalam kandang. “Kami menduga macan ini memang
sedang tersesat dan mencari makan hingga turun gunung,” ujarnya.
Usia macan tutul diperkirakan 2-3
tahun dengan panjang satu meter lebih dan tinggi sekitar 50 cm dan berat
sekitar 20 kg. “untuk jenis kelamin belum kita pastikan. Ini termasuk hewan
yang hamper punah dan harus dilindungi. Oleh karena itu, setelah kami tangkap
langsung dibawa ke Taman Safari, Cisarua, Bogor,” katanya.
Lebih lanjut Isis menuturkan ada dua
kemungkinan macan tutul ini turun dan meresahkan Kampung Kemang. Pertama,
jumlah makanan mereka sudah berkurang karena habitatnya telah rusak.
Kemungkinan kedua, kata Isis, melihat usia yang diperkirakan baru berumur
kurang dari tiga tahun ini, macan ini kemungkinan ia tersingkir dari
kelompoknya. Induk macan tutul biasanya melahirkan antar 1-2 anak dalam satu
siklus.
Macan tutul mempunyai kecenderungan
menghindari manusia, ia merupakan hewan yang soliter dan aktif di malam hari.
Namun, hewan ini mempunyai kemampuan menyerang manusia terutama bila dirinya
merasa terdesak. Belum ada catatan korban di Indonesia, khususnya Jawa Barat,
akibat serangan macan tutul tetapi di negara lain banyak.
20 Macan Tutul
Isis memperkirakan masih ada sekitar
20 ekor populasi macan tutul dikawasan kampung kemang, kecamatan bojong yang
memang dekat dengan hutan konvervasi dengan luas sekitar 1000hektare. Macan tutul yang sakit itu diangkut dalam
peti kayu berukuran 120x40x40 cm dibelakang mobil yang biasa digunakan Polres
Cianjur untuk Patroli. “Penye;amatan hewan langka menjadi salah satu fungsi
polisi. Termasuk menjaga kelestariannya. Habitat mereka terganggu oleh ulah
manusia akibat pembalakan liar. Jika ditemukan hewan langka oleh warga,
sebaiknya jangan langsung dibunuh. Setidaknya melaporkannya melaporkan hal
tersebut ke kepolisan setempat,” ujar Komiasaris Besar Agustri Heryanto
0 comments:
Post a Comment