-->
Powered by Blogger.

Putu Ayu Pusparini


Proyek Asal-Asalan Turap Jebol
Garut (8/11), Titik Jalan Raya Kramat Godog  yang sudah amro berada di RT.03 Rw.07 Kampung Godok Babakan. Badan jalan sepanjang lebih dari 20 meter itu terbawa longsor turak sehingga lebar jalan tinggal 2.5 meter. Tanah longsor dikawasan itu juga mengancam  7 rumah berpenghuni 25 jiwa.
Di titik itu hanya dipasangi tanda peringatan waspada longsor untuk memperingatkan para pejiarah religi Makam Godog yang lalu lalang. Warga juga menempelkan beberapa tulisan ungkapan kekecewaan terhadap proyek pembangunan Turap penyangga jalan yang dinilai aasal-asalan sehingga cepat ambrol. Tidak jauh dari lokasi ambrolnya badan jalan, tebing tanah setinggi 20 meter dengan panjang 35 meter juga rawan longsor dan juga mengancam 6 keluarga yang tinggal di lokasi.
Salah seoang warga Hidayat Komar (50) mengatakan, badan jalan tersebut ambrol pada Rabu (7/11) dini hari setelah diguyur hujan deras dalam beberapa hari terakhir. Turak penyangga jalan yang baru dibangun kurang dari dua pekan itu, tiba-tiba ambruk sehingga badan jalan ikut longsor. “Padahal, proyek pembangunan itu baru selesai sekitar 10 hari yang lalu beluml ama. Tapi sudah ambrol lagi. Itu yang membuat kesal warga, mungkin proyeknya aal-asalan, bahan-bahan bangunanya tidak kuat, dan kontraktornya hanya mencari untung.” Ujar Hidayat
Kekecewaan warga dilampiaskan dengan memasang sejumlah karton bertuliskan kecaman seperti “Proyek asal-asalan baru 2 minggu sudah hancur, dan Proyek asal-asalan gagal.”
Sekretaris Desa Lebak Agung Hendrawa megatakan, pihak pemerintah desa sama sekali tidak tahu proyek pembangunan Turak sepajang 35 meter di jalan tersebut. ”kontraktor sama sekali tidak bertangung jawab. Selain tidak pernah permisi saat memulai pmbangunan, sekarang setelah hasil kerjaan mereka ambrol juga dibiarkan,” ujar Asep.
Padahal jalan tersebut merupakan akses utama menuju obyek wisata religi ziarah makam Sunan Rahmat Suci (Prabu Kian Santang). Selain mengancam putusnya akses utama ke Makam Godog, bagian badan jalan yang ambrol serta tanah ambrol juga membuat keselamatan 25 jiwa di 7 rumah di kawasa tersebut terancan terseret longsor.
Kepala Dinas Bina Marga Garut Aden Sudjarmono mengatakan, ambrolnya turap sepanjang 9 meter disebabkan tidak adanya suling-suling saluran air dibadan turap. Akibatnya air tidak bis megalir da menekan badan turap sampai jebol. Untuk penanganan sementara, dipasang tanggul-tanggul pasir sepanjang bagian badan jalan yang ambrol sebagai pemecah konsentrasi air. “Perbaikan jalan dan turap segera dilakukan dan menjadi tanggung jawab pemborong karena usia proyek belum 180 hari,” ujar Adeng.  

0 comments:

Post a Comment