-->
Powered by Blogger.

Putu Ayu Pusparini


Petani Kuningan Berbondong-bondong Menanam Cengkih
Kuningan (08/11), sejumlah petani di Kuningan mulai tertarik menanam cengkih, bersamaan dengan meningkatnya permintaan pasar. Sedikitnya 2.808 hektare kini menjadi areal kebun cengkih. Padahal hampir 20 tahun tanaman cengkih sempat ditinggalkan petani karena harga jualnya selalu berpluktuasi.
Kepala Dinas Perkebunan Kuningan, Ukas Suharfa Putra, MP, menegaskan, tanaman cengkih yang dulu sempat ditebang besar-besaran, karena harganya anjlok, kini tampaknya kembali menjadi daya tarik. Itu setelah harga jualnya mulai menjanjikan lagi.
“Selama 2012, terdapat penambahan tanaman cengkih seluas 190 ha, dikelola 12 kelompok tani.Kami member kebebasan kepada para petani untuk menanam jenis tanaman yang penting bisa menguntungkan kesejahteraannya,”tuturUkas.
Dia menegaskan, petani yang sudah terbiasa menanam dan memelihara cengkih, dianjurkan agar terus dikembangkan kualitasnya.“Cengkih ini, pasarnya jelas, harga bagus, sehingga bisa mendorong pendapatan masyarakat,” katanya.
Berdasarkan data yang diperoleh, saat ini harga cengkih kering rata-rata Rp 80.000/kg, sehingga banyak warga tergoda menanamnya lagi. Dari 1 pohon potensial cengkih jenis zenzybar, mampu menghasilkan 2 kuintal cengkih kurang atau setara denganRp 16,6 juta sekali panen.
“Saya sudah tiga kali panen bibit, rata-rata jual Rp 4.000 pohon setiap panen. Harganya antara Rp 40.000-Rp 50.000/pohon,” ujar Ismail (57) warga Ciarja Kuningan yang mengaku sejak lima tahun lalu menggeluti tanaman cengkih.
Menurut Ismail, cengkih di Kuningan sempat menjadi primadona tahun 80an. Namun mulai tahun 90an, harga cengkih terus merosot hingga sama sekali tidak ada harganya dibandingkan dengan upah petik masih mahal biaya petik. Akibatnya banyak pohon cengkih ditebang pemiliknya diganti dengan tanaman lain.
Namun beberapa tahun terakhir, harga cengkih kembali menggiurkan hingga tak heran sejumlah petani menanamnya. Akibat banyak permintaan tanaman cengkih, persediaan bibit menjadi langka. “Dulu saya tanam cengkih hingga panen, sekarang mencoba kembangkan bibitnya karena permintaannya banyak. Bibit pun masih sulit,” kata Ismail.
Tanaman Cengkih
Pohon cengkih merupakan tanaman tahunan yang dapat tumbuh dengan tinggi 10-20 m, mempunyai daun berbentuk lonjong yang berbunga pada pucuk-pucuknya. Tangkai buah pada awalnya berwarna hijau, dan berwarna merah jika bunga sudah mekar. Cengkih akan dipanen jika sudah mencapai panjang 1,5-2 cm.
Cengkih dapat digunakan sebagai bumbu, baik dalam bentuknya yang utuh atau sebagai bubuk. Bumbu ini digunakan di Eropa dan Asia. Terutama di Indonesia, cengkih digunakan sebagai bahan rokok kretek. Cengkih juga digunakan sebagai bahan dupa di Republik Rakyat Cina dan Jepang. Minyak cengkih digunakan di aromaterapi dan juga untuk mengobati sakit gigi. Daun cengkih kering yang ditumbuk halus dapat digunakan sebagai pestisida nabati dan efektif untuk mengendalikan penyakit busuk batang Fusarium dengan memberikan 50-100 gram daun cengkih kering per tanaman.
                                                  

0 comments:

Post a Comment