oryza yulvira sandy
Cita-rasa
berkomunikasi dalam media
Remaja ini
komunikasi mendapatkan tempat yang penting di kehidupan sehari-hari dalam
masyarakat , sebenarnya komunikasi itu sudah di pakai sejak zaman dahulu walaupun
tidak secara lisan, seperti berkomunikasi dengan ekspresi wajah atau bahasa
tubuh yang sering disebut body language. Namun
komunikasi pada saat sekarang ini bisa dibilang sudah maju karna tidak hanya
dengan lisan, berkomunikasi yang sedang marak di kalangan masyarakat yaitu
berkomunikasi dengan media, baik dengan elektronik seperti telephone, web cam,
dll atau berkomunikasi dengan media massa. Pengertian media massa sendiri
sangatlah luas, media massa dapat diartikan sebagai segala bentuk media atau
sarana komunikasi untuk manyalurkan dan mempublikasikan berita. seperti
berkomunikasi lewat media cetak contohnya mengirim tulisan ke redaksi-redaksi
media cetek dan dapat membaca berita-berita ter up date yang terjadi di
tengah masyrakat dunia. Sedangkan melalui media elektronik seperti , kita bisa
mendapatkan informasi dari menonton atau mendengar berita di televise maupun
radio, kita bisa tau kejadian yang terjadi di luar sana, bahkan di seluruh
dunia melalui siaran televisi, dan radio dengan menggunakan satelit, dan yang
sedang marak digandrungi pada sekarang ini adalah media online, selain bisa
memperluas wawasan dan koneksi media online juga mempunyai keunggulan dalam
sajian berita yang disuguhkan karna media online adalah media tercepat dalam penyebaran
informasi beritanya.
Secara
subsatansial, media massa dapat dibedakan berdasarkan proses pencarian,
pengumpulan, pengolahan, dan penyebaran berita yang dilakukan, karena mengacu
kepada kecepatan penyajian berita. Persaingan ini terjadi pada tingkat
penyajian kualitas berita, dan format
penyajiannya. Persaingan pada media cetak dapat terjadi pada bentuk media cetak
sejenis maupun tidak sejenis, dalam merebut hati pembaca. Sedangkan pada media
elektronik, seperti readio dan televisi pun terus berlangsung dalam memikat
pendengar maupun pemirsanya, belum lagi persaingn dalam media online yang angka
pertumbuhannya sangat pesat bagai jamur di musim hujan. Sedangkan konsekwensi dari kondisi itu maka
persaingan yang terjadi antar jenis media
pun semakin komplek, dan karna itu juga terjadinya pengplagiatan berita antar
media yang sebenernya tidak mendidik para wartawan untuk menjadi wartawan
sejati,karna dalam kode etik wartawan di UU pasal 4 ayat 3 no.40/1991 dikatakan
bahwa wartawan harus memperoleh berita dengan cara yang etis, yakni jujur,
terus-terang, atau memberikan identitas kepada sumber informasi, termasuk
ketika mengutui berita dari wartawan lain (melakukan atau tidak melakukan
plagiat) wartawan yang hanya bisa meng-
follow up berita lain tanpa menambah fakta baru atau tanpa mengembangkannya
lagi, hanya demi mendapatkan berita terbaru tanpa susah payah.
Di dalam media
juga tidak mengenal jabatan, kedudukan, gelar bahkan umur karna di dalam media
semua disama ratakan, semua aspirasi, dan kreatifitas ditampung walaupun harus
melewati tahap seleksi dan filterisasi. Namun itu tidak menjadi penghalang bagi
setiap orang dalam menyampaikan aspirasi dan kreatifitas, orang-orang
mengemukakan alasan-alasan menggunakan media seperti (1)“saya ingin belajar
bagaimana melakukan sesuatu, yang sebelumnya tak pernah dilakukan”, (2)“saya
ingin memuaskan rasa ingin tau saya”,”(3) media membuat saya ingin belajar lebih tentang sesuatu”, (4) “media memberi
saya ide-ide baru yang harus saya kemukakan
dan saya aspirasikan”.
Pernyataan-pernyataan tersebut mengilustrasikan bentuk kognisi kedua bagi
pengguna media untuk memuaskan hasrat mem-peroleh pengetahuan. Karena dari media itu masyarakat juga bisa
membangun koneksi dan memperlebar wawasan
dengan meng up date berita-berita dari seluruh dunia hanya dengan satu gerakan
tangan saja, itulah keunggulan dari media massa pada saat sekarang ini.
Namun media massa
tidak hanya mempunyai sisi positif saja tapi media massa juga mempunyai banyak
sisi negative nya seperti
(1)menghilangkan
privacy, media massa memang tidak mementingkan prifacy seseorang selagi kasus
itu bisa di kuak dan di munculkan ke masyrakat semakin gencarla media memburu
kasus itu tanpa mempertimbangkan privacy orang yang bersangkutan,
(2) mengubah gaya
hidup masyarakat, dalam kasus ini kita bisa bercermin dengan fenomena yang
terjadi di baru-baru ini di tengah masyarakat, pada media massa saat sekarang
ini banyakmenampilkan gaya hidup para public
figure yang banyak di contoh oleh masyarakat yang sebenarnya itu bukan gaya
kehidupan mereka,
(3) mengubah
moralisasi dan meningkatkan pelanggaran susila dalam masyarakat, di media,
terutama media online penayangan gambar-gambar atau video-video asusila itu
tidak terkontrol wabahnya di media online dan itu sangat gampang untuk
mengasesnya terutam bagi orang dewasa, remaja bahkan anak-anak, selain tontonan
assusila, ada juga tayangan yang juga bisa merusak moral anak-anak bangsa,
seperti tayangan kekerasan, pertengkaran bahkan tayangan criminal pun itu belum
bisa dijadikan tontonan bagi anak anak, di sinilah perlunya peranan orang tua
untuk mengontrol tontonan anak-anak mereka agar tidak ditiru oleh anak-anak,
karna dari kodrat anak-anak itu sendri yang mempunyai sifat peniru yang sangat
ulung.
(4) kurangnya
pergaulan antar individu, dengan bertambah majunya teknologi saat sekarang ini,
menyebabkan hubungan individu antar individu itu tidak lagi hangat seperti pada
zaman dimana individu antar individu itu merasa saling bersaudara satu sama
lainnya, namun di zaman modern pada sekarang ini mereka terlalu ‘cuek’ dengan
lingkungan mereka dan sibuk dengan urusan mereka masing masing, itu di karnakan
mereka bisa mencari informasi yang mereka butuhkan sendiri tanpa bantuan orang
lain, berbeda halnya dengan waktu dulu dimana onformasi itu diperoleh dengan
cara “mulut ke mulut” yang menjadikan mereka akrab satu sama lainnya.
Ini lah cita rasa
yang disuguhkan oleh media massa dalam berkomunikasi secara massa, ada baiknya,
ada buruknya, karna setiap elemen di sunia ini pasti punya sisi negative dan
positifnya tergantung bagai mana penggunya bisa mengambil sisi positife dan
membuang sisi negatifnya. Media massa dapat dijadikasebagai jendela dunia,
sumber informasi, bahkan juga bisa dijadikansebagai hiburan. Tergantu penikmatnya
mau memanfaatkan media massa itu seperti apa.
Good job ry,,,banyak banget tulisannya..
ReplyDeleteWahh,, lebih luass pengertian TTg medianya, bisa dibilang lengkap juga sigh..:)
Cuman pengeditan kata-katanya aja kali yg masih perlu di teliti..
Saling belajar yagh,,heheu
Kalo aku mulai dikit2 coba suka nulis, walupun masih jelek..:(
yaa makasi ella mngkin aku kurang teliti dalam pengeditanya hehehe:)
ReplyDelete